Perkembangan usaha dengan konsep waralaba masih mendatangkan keuntungan bagi yang mampu melihat peluang. Salah satunya, dengan menjadi broker atau agen waralaba. Sebagai informasi, hingga 2010, nilai bisnis waralaba di Indonesia mencapai Rp 114,64 triliun. Inilah yang membuka mata Rachmat Agung Nugroho untuk mendirikan Franchise First, sebuah agen franchise, awal 2010 silam. "Peran broker sangat penting, khususnya pada industri dengan nilai bisnis besar," ujarnya.
Franchise First berfungsi sebagai penghubung antara pencari waralaba dan pemilik waralaba, sekaligus bertindak sebagai konsultan yang akan menganalisis kelayakan sebuah franchise. "Kami akan memberi saran franchise yang potensial dan cocok, walaupun keputusan akhir di tangan klien tersebut," ujar pria berusia 34 tahun tersebut.
Di sisi lain, para pemilik waralaba juga membutuhkan broker untuk memperluas cabang mereka. Selain itu, keberadaan broker waralaba ini juga dibutuhkan oleh pemilik bisnis properti. Mereka bisa bekerja sama untuk mendapatkan investor yang akan menyewa atau membeli ruko sebagai ruang usaha.
Rachmat menawarkan waralaba Franchise First ini untuk menjadi master franchise. Posisi master franchise ini juga bisa disebut sebagai agen lepas. Selain agen lepas, Rachmat juga menawarkan kerja sama sebagai agen biasa untuk kota-kota yang belum memiliki master franchise.
Namun, agen biasa juga bisa berada di bawah master franchise. Biasanya agen biasa ini terdiri dari tenaga-tenaga freelancer. "Para agen lepas berhak atas 30% dari nominal franchise fee, dan 70% untuk agen biasa," terang Rachmat. Saat ini Franchise First telah memiliki tiga master franchise di Jakarta, Solo, dan Surabaya. Nilai investasi untuk menjadi master franchise Franchise First ini sebesar Rp 150 juta untuk masa kerja sama selama lima tahun. Biaya ini belum termasuk biaya sewa untuk lokasi usaha.
Ira Novita, Manajer Investasi dari master franchise Franchise First di Jakarta, mengakui adanya keuntungan menjadi agen lepas Franchise First. Master franchise Franchise First yang berdiri sejak enam bulan lalu, kini telah memiliki tujuh agen biasa. Mereka menawarkan beragam waralaba, mulai dari bidang kesehatan, makanan dan hiburan, hingga pendidikan.
Menurut Ira, dalam sebulan, master franchise di Jakarta ini bisa mendapatkan 15 calon investor yang ingin berbisnis waralaba. "Bahkan, ada calon investor dari Gorontalo yang ingin membuka waralaba di kotanya," ujar Ira. Namun, lanjut Ira, calon investor mayoritas berasal dari Jabodetabek. Mereka banyak mencari waralaba atau kemitraan dengan nilai investasi berkisar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.
Dari setiap nominal investasi tersebut, maka terwaralaba Franchise First akan mendapatkan komisi berkisar 10%-30% dari biaya franchise fee. Besarnya komisi ini tergantung nilai investasi waralaba. Dari komisi itu, selanjutnya akan dibagi lagi, 70% untuk jasa agen biasa dan 30% untuk pemilik master franchise. Dari pendapatan master franchise ini, Franchise First pusat akan mengutip biaya 10%. "Dalam sebulan, master franchise bisa mendapatkan omzet lebih dari Rp 70 juta," ujar Ira.
Franchise World Indonesia
Jl. Gunung Sahari,
Komplek Marinatama
Blok E No. 5, Jakarta Utara
HP. 0898 9316 006, 0877 350000 18
Franchise First berfungsi sebagai penghubung antara pencari waralaba dan pemilik waralaba, sekaligus bertindak sebagai konsultan yang akan menganalisis kelayakan sebuah franchise. "Kami akan memberi saran franchise yang potensial dan cocok, walaupun keputusan akhir di tangan klien tersebut," ujar pria berusia 34 tahun tersebut.
Di sisi lain, para pemilik waralaba juga membutuhkan broker untuk memperluas cabang mereka. Selain itu, keberadaan broker waralaba ini juga dibutuhkan oleh pemilik bisnis properti. Mereka bisa bekerja sama untuk mendapatkan investor yang akan menyewa atau membeli ruko sebagai ruang usaha.
Rachmat menawarkan waralaba Franchise First ini untuk menjadi master franchise. Posisi master franchise ini juga bisa disebut sebagai agen lepas. Selain agen lepas, Rachmat juga menawarkan kerja sama sebagai agen biasa untuk kota-kota yang belum memiliki master franchise.
Namun, agen biasa juga bisa berada di bawah master franchise. Biasanya agen biasa ini terdiri dari tenaga-tenaga freelancer. "Para agen lepas berhak atas 30% dari nominal franchise fee, dan 70% untuk agen biasa," terang Rachmat. Saat ini Franchise First telah memiliki tiga master franchise di Jakarta, Solo, dan Surabaya. Nilai investasi untuk menjadi master franchise Franchise First ini sebesar Rp 150 juta untuk masa kerja sama selama lima tahun. Biaya ini belum termasuk biaya sewa untuk lokasi usaha.
Ira Novita, Manajer Investasi dari master franchise Franchise First di Jakarta, mengakui adanya keuntungan menjadi agen lepas Franchise First. Master franchise Franchise First yang berdiri sejak enam bulan lalu, kini telah memiliki tujuh agen biasa. Mereka menawarkan beragam waralaba, mulai dari bidang kesehatan, makanan dan hiburan, hingga pendidikan.
Menurut Ira, dalam sebulan, master franchise di Jakarta ini bisa mendapatkan 15 calon investor yang ingin berbisnis waralaba. "Bahkan, ada calon investor dari Gorontalo yang ingin membuka waralaba di kotanya," ujar Ira. Namun, lanjut Ira, calon investor mayoritas berasal dari Jabodetabek. Mereka banyak mencari waralaba atau kemitraan dengan nilai investasi berkisar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.
Dari setiap nominal investasi tersebut, maka terwaralaba Franchise First akan mendapatkan komisi berkisar 10%-30% dari biaya franchise fee. Besarnya komisi ini tergantung nilai investasi waralaba. Dari komisi itu, selanjutnya akan dibagi lagi, 70% untuk jasa agen biasa dan 30% untuk pemilik master franchise. Dari pendapatan master franchise ini, Franchise First pusat akan mengutip biaya 10%. "Dalam sebulan, master franchise bisa mendapatkan omzet lebih dari Rp 70 juta," ujar Ira.
Franchise World Indonesia
Jl. Gunung Sahari,
Komplek Marinatama
Blok E No. 5, Jakarta Utara
HP. 0898 9316 006, 0877 350000 18